Sabtu, 17 November 2012

RAHASIAKU YANG KU UNGKAP



Kisah ini bermula disaat aku mulai masuk di bangku perkuliahan. Ya dengan segala keterbatasan dan kekuranga keluargaku, aku bisa melanjutkan pendidikan sampai bangku kuliah walaupun impinku masuk perguruan tinggi negeri harus aku kubur. Bukan karena aku tak bisa masuk perguruan tinggi negeri, aku bahkan diterima di salah satu universitas negeri  di jatinangor, tapi kembali pada kondisi perekonomian ku saat ini yang sudah tidak seperti dulu lagi. Aku harus rela melepas impianku itu.

Entah kenapa dan karena apa aku bisa seperti sekarang ini. Pintu perkuliahaan merubah kehidupanku yang asalnya seorang anak laki-laki lugu dan tidak mengetahui apa-apa menjadi sesosok anak laki-laki yang sedikit “nakal”. Ya nakal bukan dalam artian aku nakal sewajarnya anak laki-laki nakal. Entahlah mungkin karena pergaulanku yag salah yang mengakibatkan jalan hidupku sekarang seperti ini. Salah memang tapi ya inilah aku dengan segala kekuraganku dan kekhilafanku.

Ya, singkat cerita aku berkenalan dengan duia “GAY”. Yaaaaa GAY. Aku tidak merasa malu sekarang mengakui aku seorang gay yang memang menyukai dan tertarik terhadap sosok laki-laki. Dulu kehidupanku normal, sejak SMP hingga SMA aku masih sering gunta-ganti pacar perempuan, bahkan aku dikenal dengan sosok playboy dimata mereka. Taopi sekarang berbeda, karena keadaan lah yang memaksaku menjadi seperti sekarang. Ditinggal ibu kandung, kurang perhatian dari ayah, dan keadaa ekonomi keluargaku yang jauh dari kata ‘oke’.

Pertamakali aku kenal dengan sosok lelaki itu dia bernama Joe, ya dia adalah mahasiswa salah satu universitas khatolik swasta di  daerah ciumbulueuit Bandung. Berawal dari fb, iseng-iseng chatting, dan akhirnya kami bertemu di depan gerbag kampusku. Aku di ajak pergi ke kosannya, dan disitulah awal mula aku mengenal dunia “gay” hingga sekarang.

Dikosan Joe, kita layaknya bagai suami istri yang sedang bersetubuh. Ya itulah yang dilakukan seorang gay. Mencari kesenangan sexual. Dari pertemuanku yag pertama dengan Joe itu, kami pun jadi sering ketemu dan janjian. Ya  walaupun sebenarnya setiap kita bertemu pasti melakukan hal yang sama, bercinta. Kurang lebih 2 bulan aku kenal Joe dan disaat itu dia hilang entah kemana. Aku tidak khawatir toh kita juga tidak punya hubungan apa-apa. Aku putuskan untuk tetap mencari laki-laki lain nya lagi. Yaaaaaah masih berawal dari facebook, aku berkenalan dengan seorang dokter dari makassar bernama Herlin. Dia seorang dokter disana, kami sering bertegur sapa lewat fb dan blackberry messanger. Suatu hari dia datang ke Bandung karena ingin mengambil sekolah ahli jantung disini. Akupun menemaninya selama 4 hari di Bandung. Kami menginap di salah satu hotel di daerah dago atas sana. Ya tak usah aku ceritakan lagi apa yang kami perbuat, karena sudah pasti setiap pasangan gay itu ujungnya bercinta.

Hmmmmmm aku menikmati kehidupan kotorku ini dengan segala kekurangan yang ada dibelakangku. Aku mengubur dan merahasiakan semua silsilah keluargaku kepada semua orang yang aku kenal. Aku tak mau orang tau susahnya aku, aku ingin dilihat sama oleh semua orang. Itulah salahnya aku, gengsiku memang tinggi. Tapi sudahlah, ini jalan hidup yag aku ambil dan akan aku pertaggung jawabkan kelak. Yah 4bulan lama nya aku dan Ka Herlin –begitu aku memanggilnya- menjalin hubungan kotor ini. Karena jarak antara Badung dan Makassar yang jauh dan hanya berkomunikasi via blackberry messanger saja membuat hubunganku dengan dia renggang dan berakhir. Ya kami putus begitu saja, tanpa ada masalah dan embel-embel lainnya.

Berlanjut dengan teman sekampusku bernama Abi. Dia baik, tajir, oke punya dan turunan arab pula, wooooow. Tak aku kira ternyata kita sama-sama gay dan kami pun sering sharing masalah ini semua. Tak disangka Abi ternyata naksir dan menyatakan cinta sama aku, karena aku pun terawa suasana dan enak sharing sama dia, kami pun menjalin hubungan terlarang ini selama 1 bulan saja. Ya selama 1 bula itulah kami tak henti-hentinya terus melakukan hal itu setiap hari di salah satu gudang di kampusku. Ya dan sekarang kami memang sudah tidak menjalin ghubungan spesia tapi kami masih berteman baik sampai sekarang. Oh ya, ada salah satu temanku namanya Bowo, dia cakep sih, temen baikku, aku suka sama dia tapi karena dia pacar temaku Ane, dan karena dia pun normal ya aku urungkan niatku. :D

Tidak banyak aku bermain dan sengaja mencari laki-laki hanya untuk sekedar having sex, aku tidak seperti kaum gay kebayakan yag sex oriented dan seenaknya aja ketemuan sama orang dan having sex. Boleh dibilang aku hampir tidak pernah seperti itu. Walaupun aku memang seorang gay, tapi aku tidak ingin menjadi seorang gay yang mjrahan seperti gay lainnya yang dengan mudah nya pindah pasangan dan bercumbu tapa perasaan. Walaupun aku gay, aku masih punya harga diri yang harus aku jaga, karena sampai saat ini aku pun masih merahasiakan jati diriku kepada semua orang tidak terkecuali beberapa orang yang memang aku bisa percaya.

AKU DAN KISAHKU



Ya, aku adalah aku. Aku anak pertama yang lahir dari pasangan sumami istri yang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah dasar negeri di daerah bandung. Aku mempunyai seorang adik perepuan yang teramat sangat aku sayang dan aku jaga sebisaku. Aku lahir pada tanggal 13 januari tahun 1990, Ya...... sekarang aku sudah beranjak dewassa dan sekarang aku sudah berusia 22 tahun da duduk di bangku perkuliahan tepatnya di semester akhir di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Bandung.

Kisahku akan aku mulai sejak kepergian sosok seorang ibu kandungku yag teramat aku cintai dari dunia ini. Yup, ibu kandungku telah meninggal disaat usiaku masih sangat belia, di saat aku baru saja beranjak menjadi siswa salah satu sekolah menengah pertama negeri di kota Bandung. Hmmmm kenyataan pahit ini memang susah aku terima dengan keadaan saat itu aku yang masih kecil dan kondisi adik ku yg masih belum mengerti apa-apa tentang semua ini. Yaaaa ibu kandungku meninggal karena penyakit yang telah lama ia derita yaitu gagal ginjal. Beliau harus cuci darah satu minggu dua kali di salah satu rumah sakit terbesar di kota bandung. Tidak tega rasanya aku melihat penderitaan ibuku seperti itu namun dia masih bisa tersenyum dan memberikan yang terbaik bagi aku, adik ku dan ayah ku.

Sepeninggal almarhumah ibuku, keadaan semua berubah 360 derajat. Aku yang dulu hidup boleh dibilang enak dan serba berkecukupan - mau ini itu tinggal minta – sekarang sudah berubah. Ayahku tak lama dari sepeninggal ibuku, dia menikah lagi dengan seorang perempuan baik pilihan nya. Aku sempat merasa marah tapi aku juga tak mau dia terus larut dalam kesedihan mengingat mendiang ibu kandungku.

Suasana sudah mulai kacau, keadaa ekonomi keluargaku pun mulai goyah, ya karena saat ini di keluargaku hanya ayahku saja yang bekerja karena ibu tiriku hanyalah seorang ibu rumah tangga. Tapi aku tidak menyalahkan ibu tiriku karena aku patut bersyukur masih diberi sosok ibu tiri yang baik padaku, adik ku dan keluargaku. Keadaan ekonomi keluarga sedikit demi sedikit turun, entah karena apa, mungkin karena memang biaya hidup yang semakin tinggi dan biaya kami pun tinggi. Ayahku harus berusaha mati-matian demi menyekolahkan aku dan adik-adikku.

Terkadang aku selalu merasa iri dengan mereka yang bergelimangan harta dan bahagia bersama kedua orang tua mereka. Tapi apa aya ku, semua sudah digariska oleh Tuhan. Mungkin jala hidupku memang begini, aku terima dengan ikhlas dan lapang dada karena aku tahu roda kehidupan terus berputar J