Kisah ini bermula disaat aku
mulai masuk di bangku perkuliahan. Ya dengan segala keterbatasan dan kekuranga
keluargaku, aku bisa melanjutkan pendidikan sampai bangku kuliah walaupun
impinku masuk perguruan tinggi negeri harus aku kubur. Bukan karena aku tak
bisa masuk perguruan tinggi negeri, aku bahkan diterima di salah satu
universitas negeri di jatinangor, tapi
kembali pada kondisi perekonomian ku saat ini yang sudah tidak seperti dulu lagi.
Aku harus rela melepas impianku itu.
Entah kenapa dan karena apa aku
bisa seperti sekarang ini. Pintu perkuliahaan merubah kehidupanku yang asalnya
seorang anak laki-laki lugu dan tidak mengetahui apa-apa menjadi sesosok anak
laki-laki yang sedikit “nakal”. Ya nakal bukan dalam artian aku nakal
sewajarnya anak laki-laki nakal. Entahlah mungkin karena pergaulanku yag salah
yang mengakibatkan jalan hidupku sekarang seperti ini. Salah memang tapi ya
inilah aku dengan segala kekuraganku dan kekhilafanku.
Ya, singkat cerita aku berkenalan
dengan duia “GAY”. Yaaaaa GAY. Aku tidak merasa malu sekarang mengakui aku
seorang gay yang memang menyukai dan tertarik terhadap sosok laki-laki. Dulu
kehidupanku normal, sejak SMP hingga SMA aku masih sering gunta-ganti pacar
perempuan, bahkan aku dikenal dengan sosok playboy dimata mereka. Taopi
sekarang berbeda, karena keadaan lah yang memaksaku menjadi seperti sekarang.
Ditinggal ibu kandung, kurang perhatian dari ayah, dan keadaa ekonomi
keluargaku yang jauh dari kata ‘oke’.
Pertamakali aku kenal dengan
sosok lelaki itu dia bernama Joe, ya dia adalah mahasiswa salah satu
universitas khatolik swasta di daerah
ciumbulueuit Bandung. Berawal dari fb, iseng-iseng chatting, dan akhirnya kami
bertemu di depan gerbag kampusku. Aku di ajak pergi ke kosannya, dan disitulah
awal mula aku mengenal dunia “gay” hingga sekarang.
Dikosan Joe, kita layaknya bagai
suami istri yang sedang bersetubuh. Ya itulah yang dilakukan seorang gay.
Mencari kesenangan sexual. Dari pertemuanku yag pertama dengan Joe itu, kami
pun jadi sering ketemu dan janjian. Ya
walaupun sebenarnya setiap kita bertemu pasti melakukan hal yang sama,
bercinta. Kurang lebih 2 bulan aku kenal Joe dan disaat itu dia hilang entah
kemana. Aku tidak khawatir toh kita juga tidak punya hubungan apa-apa. Aku
putuskan untuk tetap mencari laki-laki lain nya lagi. Yaaaaaah masih berawal
dari facebook, aku berkenalan dengan seorang dokter dari makassar bernama
Herlin. Dia seorang dokter disana, kami sering bertegur sapa lewat fb dan
blackberry messanger. Suatu hari dia datang ke Bandung karena ingin mengambil
sekolah ahli jantung disini. Akupun menemaninya selama 4 hari di Bandung. Kami
menginap di salah satu hotel di daerah dago atas sana. Ya tak usah aku
ceritakan lagi apa yang kami perbuat, karena sudah pasti setiap pasangan gay
itu ujungnya bercinta.
Hmmmmmm aku menikmati kehidupan
kotorku ini dengan segala kekurangan yang ada dibelakangku. Aku mengubur dan
merahasiakan semua silsilah keluargaku kepada semua orang yang aku kenal. Aku
tak mau orang tau susahnya aku, aku ingin dilihat sama oleh semua orang. Itulah
salahnya aku, gengsiku memang tinggi. Tapi sudahlah, ini jalan hidup yag aku
ambil dan akan aku pertaggung jawabkan kelak. Yah 4bulan lama nya aku dan Ka
Herlin –begitu aku memanggilnya- menjalin hubungan kotor ini. Karena jarak
antara Badung dan Makassar yang jauh dan hanya berkomunikasi via blackberry
messanger saja membuat hubunganku dengan dia renggang dan berakhir. Ya kami
putus begitu saja, tanpa ada masalah dan embel-embel lainnya.
Berlanjut dengan teman sekampusku
bernama Abi. Dia baik, tajir, oke punya dan turunan arab pula, wooooow. Tak aku
kira ternyata kita sama-sama gay dan kami pun sering sharing masalah ini semua.
Tak disangka Abi ternyata naksir dan menyatakan cinta sama aku, karena aku pun
terawa suasana dan enak sharing sama dia, kami pun menjalin hubungan terlarang
ini selama 1 bulan saja. Ya selama 1 bula itulah kami tak henti-hentinya terus
melakukan hal itu setiap hari di salah satu gudang di kampusku. Ya dan sekarang
kami memang sudah tidak menjalin ghubungan spesia tapi kami masih berteman baik
sampai sekarang. Oh ya, ada salah satu temanku namanya Bowo, dia cakep sih,
temen baikku, aku suka sama dia tapi karena dia pacar temaku Ane, dan karena
dia pun normal ya aku urungkan niatku. :D
Tidak banyak aku bermain dan
sengaja mencari laki-laki hanya untuk sekedar having sex, aku tidak seperti
kaum gay kebayakan yag sex oriented dan seenaknya aja ketemuan sama orang dan
having sex. Boleh dibilang aku hampir tidak pernah seperti itu. Walaupun aku memang seorang gay, tapi aku tidak ingin menjadi seorang gay yang mjrahan seperti gay lainnya yang dengan mudah nya pindah pasangan dan bercumbu tapa perasaan. Walaupun aku gay, aku masih punya harga diri yang harus aku jaga, karena sampai saat ini aku pun masih merahasiakan jati diriku kepada semua orang tidak terkecuali beberapa orang yang memang aku bisa percaya.